Nama : Haposan Mangaratua Purba
Kelas : 4 EA06
Etika Bisnis
Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa
etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan
itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian moralitas.
Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok
mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan.
Meskipun etika
berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika
merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah menentukan standar
yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian
etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan salah, dan moral
yang baik dan jahat
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi
pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi,
teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Etika bisnis
merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam
system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada
didalam organisasi.
Sebenarnya banyak yang keberatan dengan penerapan standar moral dalam
aktivitas bisnis. Beberapa orang berpendapat bahwa orang yang terlibat dalam
bisnis hendaknya berfokus pada pencarian keuntungan financial bisnis mereka
saja dan tidak membuang-buang energy mereka atau sumber daya perusahaan untuk
melakukan pekerjaan baik yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Etika seharusnya
diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktifitas
manusia yang disengaja, dan karena bisnis aktivitas manusia yang disengaja,
etika juga hendaknya berperan dalam bisnis.
Argument lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas
manusia lainnya, tidak dapat eksist kecuali orang yang terlibat dalam bisnis
dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan
aktifitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan prilaku eksis.
Dalam masyarakat tanpa etika, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang
tidak terbatas akan menciptakan “perang antar manusia terhadap manusia lain”,
dan dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi “kotor, brutal, dan dangkal”.
Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan
aktivitas bisnis, dan bisnis akan hancur. Karena bisnis tidak dapat bertahan
hidup tanpa etika, maka kepentingan bisnis yang paling utama adalah
mempromosikan prilaku etika kepada anggotanya dan juga masyarakat luas.
Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika
konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam mencari keuntungan. Contoh
Perusahaan Merck dikenal karena budaya etisnya yang sudah lama berlangsung,
namun ia tetap merupakan perusahaan yang secara spektakuler mendapatkan paling
banyak keuntungan sepanjang masa.
Sebagian besar orang akan menilai perilaku etis dengan menghukum siapa saja
yang mereka persepsi berprilaku tidak etis, dan menghargai siapa saja yang
mereka persepsi berprilaku etis. Pelanggan akan melawan perusahaan jika mereka
mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan perusahaan dalam bisnis lainnya, dan
mengurangi minat mereka untuk membeli produknya. Karyawan yang merasakan
ketidakadilan, akan menunjukkan absentisme lebih tinggi, produktivitas lebih
rendah, dan tuntutan upah yang tinggi. Sebaliknya, ketika karyawan percaya
bahwa organisasi adil, akan senang mengikuti manajer. Melakukan apapun yang
dikatakan manajer, dan memandang keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika merupakan
komponen kunci manajemen yang efektif.
Tujuan Etika Bisnis
Tujuan etika bisnis
adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku
bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau
dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
Etika bisnis
mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik
(etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya
dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis
sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis
mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis
bagi pelakunya
Etika Bisnis adalah
seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan
memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks.
Etika bisnis merupakan
etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai
cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku
manusia dan peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan
manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk
merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar
manusia. Secara terperinci, Richard T.de George menyebut bahwa etika bisnis
menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
1.
Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip
etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau
tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau
tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari
cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
2.
Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia
bisnis, tetapi juga metaetika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah
perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisais
atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan
mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
3.
Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan
sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak
milik, dan persaingan.
4.
Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Setelah melihat penting dan sangat
diperlukanya etika bisnis, ada baiknya jika kita tinjau lebih lanjut apa
saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Sampai saat ini ada tiga sasaran dan
ruang lingkup pokok yang harus diperhatikan supaya tujuan dari etika bisnis
bisa tercapai, yaitu:
1. Etika bisnis
sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika
bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnis secara baik dan etis.
2. Menyadarkan
masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik
aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak
boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini, etika
bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para
pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan
masyarakat tersebut. Etik bisnis mengajak masyarakat luas, entah sebagai
kartawan, konsumen, atau pemakai aset umum lainnya yan gberkaitan dengan
kegiatan bisnis, untuk sadar dan berjuang menuntut haknya atau paling kurang
agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh kegiatan bisnis pihak mana
pun.
3. Etika bisnis
juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro, yang
karena itu barang kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro
semacam ini, etika bisnis berbicara mengenai monopoli, oligopoli, kolusi, dan
praktek-praktek semacamnya yang akan sangatmempengaruhi tidak saja sehat
tidaknya suatu ekonomi melainkan juga baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah
negara.
Sumber:
http://rumah-akuntansi.blogspot.com/2014/09/makalah-etika-bisnis-tujuan-etika-bisnis.html