Contoh Kasus Bisnis Tidak Beretika
1.Kasus Bisnis pencampuran bahan kimia ke dalam makanan
Banyaknya ragam makanan – makanan ringan yang dijual oleh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, membuat masyarakat Jakarta mudah dalam mencari makanan kesukaan terutama yang mempunyai hobi wisata kuliner, macam – macam makanan yang dijajakan oleh para pedagang yaitu seperti ketupat sayur, stick kentang dan masih banyak lagi macamnya yang banyak digemari oleh semua umur dari anak – anak kecil sampai usia remaja, tetapi sangat disayangkan demi mendapat keuntungan yang berlipat – lipat, para pedagang – pedagang ini tidak memperhatikan kesehatan para konsumenya, demi mendapatkan keuntungan mereka para pedagang menggunakan bahan – bahan kimia kedalam produk makanan yang mereka olah, seperti boraks, formalin dan bahan – bahan kimia lainya yang sangat dan sangat membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung bahan – bahan kimia tersebut, sudah banyak kasus yang terjadi di Jakarta khususnya mengenai hal ini, contohnya bakso yang mengadung formalin, stick kentang yang menggunakan boraks untuk memperenyah, dan ketupat supaya lebih awet.bisnis atau usaha yang seperti ini sangat dan sangat tidak beretika karena dampak nya merugikan konsumen.
Komentar Penulis : harusnya ada ketegasan dari pemerintah mengenai hal ini,untuk member hukuman atau teguran kepada para pedagang – pedagang nakal tersebut, karena sangat merugikan dan membahayakan kesehatan bagi masayarakat yang mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung bahan – bahan kimia tersebut, dan adanya sosialisasi dari pihak terkait mengenai hal ini kepada para pedagang – pedagang nakal yang hanya memikirkan keuntungan dirinya saja tanpa memikirkan dampak atau efek yang ditimbulakan akibat jajanan yang mereka jajakan yang mengandung bahan – bahan kimia.
2. Kasus Bisnis Penyuntikan Gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 12 kg
Kasus pemindahan isi ulang tabung gas elpiji ilegal marak terjadi di wilayah Jabodetabek. melakukan pemindahan isi tabung gas ukuran 3 kilogram yang bersubsidi ke tabung gas ukuran 12 kilogram nonsubsidi.Mereka memanfaatkan gas 3 kilogram yang lebih murah karena subsidi lalu dijual dengan harga normal.dari modus ini pelaku bisa meraup keuntungan hingga Rp 28 ribu per tabung.Sejak tahun 2009 hingga sekarang telah terjadi 40 kasus penyuntikan gas elpiji dari 3 kilogram ke 12 kilogram dan semakin marak seiring program konversi minyak tanah ke gas.
Komentar Penulis : Tindakan ilegal membuat tabung gas 12 kilogram rentan ledakan akibat rusaknya karet pada mulut tabung saat pengisian. agar konsumen waspada dengan membeli gas pada agen resmi dan menimbang tabung sebelum membeli.tindakan bisnis ini sangat tidak beretika, karena dapat merugikan konsumen bahkan dapat menyebabkan kematian apabila tabung tersebut meledak.
Sumber : http://mirnawati27.blogspot.com/2013/11/contoh-kasus-bisnis-tidak-beretika.html
Jumat, 24 Oktober 2014
CONTOH PERUSAHAAN YANG SUDAH MENERAPKAN ETIKA DALAM BERBISNIS
CONTOH PERUSAHAAN YANG SUDAH MENERAPKAN ETIKA DALAM BERBISNIS
1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Alasannya :
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku bisnis. Karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. Kita dapat melihat contoh ke-1 dan ke-2 diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik.Sedangkan pada contoh ke-3 di atas ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan penyesatan sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.
Sumber :
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://baddaysp.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-sudah-menerapkan.html
1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Alasannya :
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku bisnis. Karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. Kita dapat melihat contoh ke-1 dan ke-2 diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik.Sedangkan pada contoh ke-3 di atas ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan penyesatan sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.
Sumber :
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://baddaysp.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-sudah-menerapkan.html
Contoh Perusahaan Yang Sudah Menerapkan Etika Dalam Berbisnis
Contoh Perusahaan Yang Sudah Menerapkan Etika Dalam Berbisnis
1. PT POS INDONESIA Dalam Menerapkan Etika Bisnis
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa.
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional
5. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan
A. PEDOMAN ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
1. LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
a) Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209 dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero), khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang perilaku Etis/Etika Bisnis.
b) PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.
c) Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.
2. TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA (CODE OF CONDUCT)
Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk :
a) Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.
b) Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.
c) Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
d) Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
3. STANDAR ETIKA BISNIS POS INDONESIA
Sedangkan standar-standar etika bisnis yang diterapkan oleh POS Indonesia antara lain :
1) Etika perusahaan tentang integritas dalam aktiva bisnis dan pekerjaan
2) Etika perusahaan dengan pemegang saham
3) Etika perusahaan dengan pekerja ( hubungan industrial )
4) Etika perusahaan dengan konsumen
5) Etika perusahaan dengan pesaing
6) Etika perusahaan dengan penyedia barang dan jasa/rekaan
7) Etika perusahaan dalam pengadaan dan kontrak pekerjaan
8) Etika perusahaan dengan mitra kerja POS Indonesia
9) Etika perusahaan dengan kreditur / investor POS Indonesia
10) Etika perusahaan dengan pemerintan
11) Etika perusahaan dengan masyarakat
12) Etika perusahaan dengan media massa
13) Etika perusahaan dengan pengelolaan lingkungan
14) Etika perusahaan dengan organisasi profesi POS Indonesia.
2. PT Garuda Indonesia
Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu eFficient & effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & Openness dan Integrity yang disingkat menjadi "FLY HI" sejak tahun 2007, dilanjutkan dengan rumusan code of conduct yang diluncurkan pada tahun 2008. Tata nilai FLY HI dan etika Perusahaan merupakan soft structure dalam membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Pada tahun 2011, perusahaan menetapkan etika bisnis dan etika kerja perusahaan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011.
Etika bisnis dan etika kerja tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari pedoman perilaku (code of conduct) yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No.JKTDZ/SKEP/50002/08 tanggal 14 Januari 2008 tentang Nilai-nilai Perusahan dan Pedoman Perilaku (code of conduct) Insan Garuda Indonesia. Penyempurnaan dilakukan berdasarkan umpan balik dari hasil proses implementasi internalisasi serta rekomendasi hasil GCG assessment tahun 2009. Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan merupakan himpunan perilaku-perilaku yang harus ditampilkan dan perilakuperilaku yang harus dihindari oleh setiap Insan Garuda Indonesia.
Etika dan perilaku tersebut dalam hubungannya dengan:
A. Hubungan Sesama Insan Garuda.
B. Hubungan dengan Pelanggan, Pemegang Saham dan Mitra Usaha serta Pesaing.
C. Kepatuhan Dalam Bekerja, mencakup Transparansi Komunikasi dan Laporan Keuangan; Penanganan Benturan Kepentingan; Pengendalian Gratifikasi; Perlindungan Tehadap Aset Perusahaan dan Perlindungan Terhadap Rahasia Perusahaan.
D. Tanggung jawab Kepada Masyarakat, Pemerintah dan Lingkungan.
E. Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja mencakup: Pelaporan Pelanggaran; Sanksi Atas Pelanggaran; Sosialisasi dan Pakta Integritas.
Tata nilai, etika bisnis dan etika kerja merupakan tanggung jawab seluruh Insan Garuda Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan dalam Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan serta sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011, ketetapan ketiga bahwa seluruh pegawai Perusahaan wajib memahmai, menerapkan dan melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta menandatangani "Pernyataan Pakta Integritas Kepatuhan Terhadap Etika Perusahaan."
Internalisasi nilai-nilai dan etika Perusahaan dilakukan secara intensif melalui berbagai saluran komunikasi, pelatihan dan terintegrasi dengan sistem penilaian pegawai. Sosialisasi melalui saluran komunikasi internal perusahaan baik cetak maupun elektronik, tatap muka dan diskusi ke semua Unit Kerja baik di kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta melalui program pelatihan. Melalui proses sosialisasi, pada tahun 2011 ini jumlah pegawai yang telah menandatangani lembar komitmen kepatuhan terhadap etika Perusahaan telah mencapai 2.980 pegawai dari berbagai profesi dan unit
kerja. Jumlah tersebut berarti sudah mencapai lebih dari separuh dari total pegawai Perusahaan. Perusahaan mengimplementasikan whistleblowing system sebagai alat manajemen untuk membantu penegakkan etika perusahaan. Melalui system ini diharapkan semua pemangku kepentingan mau melaporkan dugaan pelanggan etika yang dilakukan oleh oknum Pegawai Garuda.
Etika bisnis dan etika kerja serta whistleblowing system disosialisasikan pula kepada Mitra Usaha sehingga dapat membantu proses penegakkan etika di perusahaan serta bersama-sama menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dan bermartabat. Tata nilai "FLY HI" dan etika Perusahaan merupakan soft structure untuk membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
3. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
4. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
5. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Sumber:
http://www.posindonesia.co.id//home/index.php/extensions/gcg
http://www.garuda-indonesia.com/id/investor-relations/good-corporate-governance/corporate-governance-manual/etika-bisnis-dan-etika-kerja.page
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://vickyagustya.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-sudah-menerapkan.html
1. PT POS INDONESIA Dalam Menerapkan Etika Bisnis
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa.
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional
5. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan
A. PEDOMAN ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
1. LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
a) Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209 dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero), khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang perilaku Etis/Etika Bisnis.
b) PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.
c) Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.
2. TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA (CODE OF CONDUCT)
Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk :
a) Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.
b) Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.
c) Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
d) Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
3. STANDAR ETIKA BISNIS POS INDONESIA
Sedangkan standar-standar etika bisnis yang diterapkan oleh POS Indonesia antara lain :
1) Etika perusahaan tentang integritas dalam aktiva bisnis dan pekerjaan
2) Etika perusahaan dengan pemegang saham
3) Etika perusahaan dengan pekerja ( hubungan industrial )
4) Etika perusahaan dengan konsumen
5) Etika perusahaan dengan pesaing
6) Etika perusahaan dengan penyedia barang dan jasa/rekaan
7) Etika perusahaan dalam pengadaan dan kontrak pekerjaan
8) Etika perusahaan dengan mitra kerja POS Indonesia
9) Etika perusahaan dengan kreditur / investor POS Indonesia
10) Etika perusahaan dengan pemerintan
11) Etika perusahaan dengan masyarakat
12) Etika perusahaan dengan media massa
13) Etika perusahaan dengan pengelolaan lingkungan
14) Etika perusahaan dengan organisasi profesi POS Indonesia.
2. PT Garuda Indonesia
Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu eFficient & effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & Openness dan Integrity yang disingkat menjadi "FLY HI" sejak tahun 2007, dilanjutkan dengan rumusan code of conduct yang diluncurkan pada tahun 2008. Tata nilai FLY HI dan etika Perusahaan merupakan soft structure dalam membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Pada tahun 2011, perusahaan menetapkan etika bisnis dan etika kerja perusahaan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011.
Etika bisnis dan etika kerja tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari pedoman perilaku (code of conduct) yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No.JKTDZ/SKEP/50002/08 tanggal 14 Januari 2008 tentang Nilai-nilai Perusahan dan Pedoman Perilaku (code of conduct) Insan Garuda Indonesia. Penyempurnaan dilakukan berdasarkan umpan balik dari hasil proses implementasi internalisasi serta rekomendasi hasil GCG assessment tahun 2009. Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan merupakan himpunan perilaku-perilaku yang harus ditampilkan dan perilakuperilaku yang harus dihindari oleh setiap Insan Garuda Indonesia.
Etika dan perilaku tersebut dalam hubungannya dengan:
A. Hubungan Sesama Insan Garuda.
B. Hubungan dengan Pelanggan, Pemegang Saham dan Mitra Usaha serta Pesaing.
C. Kepatuhan Dalam Bekerja, mencakup Transparansi Komunikasi dan Laporan Keuangan; Penanganan Benturan Kepentingan; Pengendalian Gratifikasi; Perlindungan Tehadap Aset Perusahaan dan Perlindungan Terhadap Rahasia Perusahaan.
D. Tanggung jawab Kepada Masyarakat, Pemerintah dan Lingkungan.
E. Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja mencakup: Pelaporan Pelanggaran; Sanksi Atas Pelanggaran; Sosialisasi dan Pakta Integritas.
Tata nilai, etika bisnis dan etika kerja merupakan tanggung jawab seluruh Insan Garuda Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan dalam Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan serta sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011, ketetapan ketiga bahwa seluruh pegawai Perusahaan wajib memahmai, menerapkan dan melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta menandatangani "Pernyataan Pakta Integritas Kepatuhan Terhadap Etika Perusahaan."
Internalisasi nilai-nilai dan etika Perusahaan dilakukan secara intensif melalui berbagai saluran komunikasi, pelatihan dan terintegrasi dengan sistem penilaian pegawai. Sosialisasi melalui saluran komunikasi internal perusahaan baik cetak maupun elektronik, tatap muka dan diskusi ke semua Unit Kerja baik di kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta melalui program pelatihan. Melalui proses sosialisasi, pada tahun 2011 ini jumlah pegawai yang telah menandatangani lembar komitmen kepatuhan terhadap etika Perusahaan telah mencapai 2.980 pegawai dari berbagai profesi dan unit
kerja. Jumlah tersebut berarti sudah mencapai lebih dari separuh dari total pegawai Perusahaan. Perusahaan mengimplementasikan whistleblowing system sebagai alat manajemen untuk membantu penegakkan etika perusahaan. Melalui system ini diharapkan semua pemangku kepentingan mau melaporkan dugaan pelanggan etika yang dilakukan oleh oknum Pegawai Garuda.
Etika bisnis dan etika kerja serta whistleblowing system disosialisasikan pula kepada Mitra Usaha sehingga dapat membantu proses penegakkan etika di perusahaan serta bersama-sama menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dan bermartabat. Tata nilai "FLY HI" dan etika Perusahaan merupakan soft structure untuk membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
3. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
4. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
5. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Sumber:
http://www.posindonesia.co.id//home/index.php/extensions/gcg
http://www.garuda-indonesia.com/id/investor-relations/good-corporate-governance/corporate-governance-manual/etika-bisnis-dan-etika-kerja.page
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://vickyagustya.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-sudah-menerapkan.html
Kamis, 05 Juni 2014
BAB 12
2.1 Manfaat Vitae
Manfaat Curriculum
vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri
dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang
akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah
diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan –
kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan
kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.
2.2 Isi Vitae
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Desi
Rahmawati
Tempat, Tanggal Lahir
: Irian Jaya, 02 Maret 1992
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Jl. Cinta Damai Gang Hati No. 456 RT 05 / RW 03
Telepon
: 08716738873 ( HP )
(021)- 65725789 ( rumah )
Golongan Darah
: AB
*Latarbelakang Pendidikan Formal
1997 – 2003 : SDN Sepatu 8
2003 – 2006 : SMPN Berani Malu,
Irian
2006 – 2009 : SMAN 87, Irian
2009 – 2013 : Universitas Irian -
Ilmu Ekonomi
Non Formal 2010 – 2011 : Kursus Bahasa
Inggris di LIA
Rincian Pekerjaan :
- Mengatur
keuangan perusahaan
- Mengatur
jadwal bertemu klien
2.3 Susunan Vitae
1. Data pribadi. Bagian ini berisi nama,
alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.
2. Pendidikan. Bagian ini menjelaskan
latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada
umumnya, banyak yang membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar),
SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).
3. Pengalaman Kerja. Bagian ini adalah
bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan
gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau
masih terbatas.
4. Skill yang dimiliki seharusnya pada
bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai
proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam
bentuk yang meyakinkan dan informatif.
5. Training yang pernah diikuti untuk
lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti
sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan
wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
6. Prestasi. Ini adalah bagian yang
penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan
presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.
7. Kegiatan
Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan.
1 Bagian
ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon, dan identitas pribadi
lainnya. Pengertian dari….
a. Pendidikan
c. Prestasi
b. Data
Pribadi*
d. CV
2. . Pengertian
dari pengalaman kerja adalah….
a. menjelaskan
keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya
b. menjelaskan
latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju.
c. bagian
yang paling dilihat ooleh perekut kerja. Pengalaman kerja membrikan gambaran
apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih
terbatas.*
d. hal-hal
yang berhubungan langsung dengan pekerjaan
3.
Dibawah ini
manakah yang termasuk dalam susunan vitae ?
a. Data pribadi*
b. Hobi
c. Latar belakang pendidikan orang tua
d. Kekurangan yang dimiliki
4.
Apakah
kepanjangan CV ?
a. curriculum vitae *
b. curriculum vital
c. curriculum fital
d. semua jawaban benar
5. dibawah ini manakah yang bukan
termasuk dari data pribadi ?
a. nama
b. alamat
c. tingkat pendapatan*
d. jenis kelamin
BAB 11
1. Pengertian
Surat adalah tulisan yang berisi pesan, informasi, dan lainnya secara
tertulis dari seseorang atau lembaga kepada seseorang atau lembaga lainnya.
2. Jenis- jenis Surat
Berdasarkan kepentingan atau tujuannya, surat terbagi ke dalam tiga jenis
yaitu :
a. Surat pribadi, yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau
perorangan. Fungsinya, bisa ditujukan kepada perorangan ataupun instansi. Yang
termasuk ke dalam surat pribadi, antara lain : surat perkenalan, surat undangan
pernikahan, dan lamaran kerja.
b. Surat dinas, yaitu surat yang menyangkut persoalan- persoalan
kedinasan. Surat ini dibuat dengan atas nama suatu instansi, baik pemerintah
maupun swasta, dan ditujukan kepada instansi lain ataupun perorangan. Contohnya
: surat tugas, surat pengantar, surat keutusan.
c. Surat niaga atau surat dagang, adalah surat yang ditulis
untuk kepentingan- kepentingan bisnis. Contohnya : surat penawaran, surat
permintaan, surat penagihan, surat pengiriman barang, surat kuasa.
3. Fungsi Surat
1. Sebagai sarana komunikasi
2. Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan,
buah pikiran atau gagasan
3. Sebagai alat bukti tertulis
4. Sebagai alat untuk mengingat
5. Sebagai bukti historis
6. Sebagai pedoman kerja
4. Bagian- Bagian Surat
Bagian- bagian surat meliputi hal- hal berikut :
a. Kepala Surat
Kepala surat berfungsi sebagai identitas diri bagi suatu instansi, yang
meliputi
1) Nama instansi,
2) Lambang atau logo instansi,
3) Alamat,
4) Kode pos,
5) Nomor telepon,
6) Nomor faksimile atau e-mail.
b. Tempat dan Tanggal Surat
Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan
waktu ditulisnya surat. Apabila lokasi penulisan surat sudah sinyatakan dalam
kepala surat, maka tempat surat tidak perlu disebutkan lagi.
Contoh:
Medan, 1 Maret 2007
Denpasar, 21 April 2007
24 Oktober 2008
c. Nomor Surat
Nomor surat biasanya meliputi ;
1) Nomor urut penulisan surat,
2) Kode surat,
3) Angka tahun.
Nomor surat disesuaikan atau ditulis berdasarkan ketentuan yang berlaku di
dalam instansi yang bersangkutan.
Contoh:
Nomor : 111/OSIS.KS/III/2007
Nomor : 001/Pramk/XI/2007
d. Lampiran
Lampiran merupakan penjelas atau jumlah dokumen yang disertakan dalam surat
tersebut.
Contoh:
Lampiran : satu berkas
Lampiran : tiga lembar
e. Hal
Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat.
Contoh:
Hal : Undangan Rapat Karang Taruna
Hal : Permohonan Kegiatan Bulan Ramadan
f. Alamat Surat
Ada dua macam alamat, yaitu alamat luar dan alamat dalam.
1) Alamat Luar
Alamat luar adalah alamat yang berada pada sampul surat. Alamat luar harus
lengkap dan jelas.
Contoh:
Kepada
Yth. Kepala Sekolah SMA Indah Nusa 2 Ciamis
Jalan Dr. Setiabudhi 229 Ciamis
Contoh:
Kepada
Yth. Ibu Dina Aliamansyah
d.a. SMA Persaudaraan Kebangsaan
Jalan Ir. H. Juanda 21A Bandung
2) Alamat Dalam
Alamat dalam ditulis langsung pada kertas surat. Fungsinya sebagai
pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinyalah yang berhak menerima surat
itu. Penulisan alamat dalam surat tidak perlu didahului kata kepada.
Contoh:
Yth. Kepada Sekolah SMA Indah Nusa 2 Ciamis
Jalan Dr. Setiabudhi 229 Ciamis
Contoh:
Yth. Ibu Dina Aliamansyah
d.a. SMA Persaudaraan Kebangsaan
Jalan Ir. H. Juanda 21A Bandung
g. Salam Pembuka
Salam pembuka lazim digunakan dalam surat pribadi. Penulisan salam pembuka
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Salam Pramuka,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
h. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Hal
ini karena bagian tersebut merupakan wadah dari segala persoalan yang hendak
disampaiakan penulisnya.
Isi surat dinas terbagi atas tiga bagian, yaitu :
1) Alinea Pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan atas pokok
persoalan yang hendak disampaikan.
Contoh:
a) Dengan ini kami beritahukan bahwa . . . .
b) Dengan ini kami menyatakan bahwa . . . .
2) Alinea Isi
Alinea isi merupakan tempat menampung maksud- maksud pokok dari penulis
surat. Bagian isi bisa lebih dari satu alinea. Setiap alineanya
menyatakan satu maksud atau pesan- pesan pokok.
3) Alinea Penutup
Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan
pengharapan.
Contoh:
a) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b) Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami.
i. Salam Penutup
Salam penutup yang biasa digunakan adalah hormat saya, hormat kami, salam
kami, atau wasalam.
j. Nama Jelas Pengirim dan Tanda Tangan
Pengirim surat adalah pihak yang menulis atau yang menyampaikan surat.
Contoh:
Ketua OSIS,
Ttd.
Dina Apriliani
Contoh:
Kepala sekolah,
Ttd.
Dra. Fitriani Alamsyah, M.Pd.
NIP 1511288001
k. Tembusan
Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain
yang mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMAN 3 Ciamis
2. Pembina OSIS SMAN 3 Ciamis
1. Media komunikasi tertulis secara
sistematis dan singkat dari pengirim kepada penerima disebut...
a.
Televisi
c. Email
b. Surat*
d. Majalah
2. Fungsi salam pembuka dalam surat adalah…
a. Berfungsi sebagai sapaan dalam surat
b. Berfungsi sebagai penutup dalam surat*
c. Berfungsi sebagai isi dalam surat
d. Berfungsi sebagai lampiran dalam surat
3. Alat komunikasi
dan tanda bukti tertulis merupakan…
a. Fungsi surat*
c. Bagian surat
b. Syarat-syarat surat d. Bahasa surat
4.
Alat komunikasi antar seseorang merupakan?
a. Fungsi surat*
b.
Objek surat
c.
Bagian surat
d.
Syarat surat
5.
Ciri-ciri bahasa surat, kecuali ..
a.
Jelas
b.
Lugas
c. Bertele-tele*
d.
Sopan
BAB 10
I. Guna
rancangan usulan penelitian
Rancangan usulan
penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi
sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu
hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan
dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang
dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan
usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan
disertasi.Oleh sebab itu usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan
disertasi adalah hasil akhirnya.
II. Bentuk dan
isi usulan penelitian
Rancangan usulan
penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai
berikut :
1. Bagian
Awal
- Judul penelitian yang direncanakan akan
dilakukan.
- Identitas penyusun
rancangan.
- Tanggal pengajuan rancangan ke Program
Pascasarjana.
2. Bagian
Utama
Bagian utama meliputi :
- Rasional dari judul yang
dipilih.
- Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian
terdahulu.
- Tujuan dan kegunaan penelitian.
- Kerangka pemikiran teoritis.
- Rancangan hipotesis, jika dipakai.
- Metode penelitian.
- Hasil yang diharapkan dan masalah yang
diantisipasi
- Jadwal penelitian
3. Bagian Akhir
a. Daftar pustaka sementara
b. Daftar riwayat hidup penyusun
rancangan.
III. ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN
A. Bagian
Awal
1. Judul
Judul rancangan usulan penelitian
diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di
bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan Penelitian Untuk
Disertasi"
2. Identitas
Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang
diketik dengan huruf Kapital.
3. Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas
Gunadarma 2013
pada tanggal
B. Bagian
Utama
1. Perumusan
Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk
disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting
dari unsur-unsur pokok lain.
- Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan
penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan
akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari
penelitian yang dirancangkan.
- Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Pendekatan
dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b. Penjelasan
tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian.
c.
Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
#SUMBER :
WWW.PASCA.ITS.AC.ID
PERTANYAAN :
1. Apa manfaat
rancangan usulan penelitian ?
a.Sebagai kerangka
operasional penelitian (blue print)*
b.Tidak mempunyai suatu
kerangka
c.Tidak dapat
mengetahui kelemahan penelitian
d.Tidak meneggakan
intensitas dan eksistensi
2. Berikut ini contoh
rancangan usulan penelitian , kecuali adalah ..
a.Skripsi
b.Makalah untuk
seminar, symposium , dan pertemuan ilmiah lainnya.
c.Karangan ilmiah
d.Puisi*
3. Berikut ini yang
termasuk bentuk rancangan usulan penelitian adalah …
a.Bagian awal , utama ,
dan akhir*
b.Bagian tengah , awal
, dan akhir
c.Bagian barat , timur
,dan utara
d.Bagian tengah dan
awal
4. Di bawah ini yang
termasuk isi rancangan usulan ilmiah pada bagian awal adalah..
a.Perumusan masalah
b.Judul*
c.Kerangka pemikiran
teorotis
d.Metodologi penelitian
5. Hal-hal apa saja
yang harus ada dala identitas penulis pada bagian awal …
a.Nama : hanya
huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital*
b.Pekerjaan
c.Umur
d.Pendidikan
Langganan:
Postingan (Atom)